Pages

Wednesday, October 22, 2014

Empty Souls

Terkadang memperhatikan orang-orang disekeliling bisa menjadi hal yang menyenangkan. Ketika berada dalam perjalanan yang cukup panjang dan memakan waktu lebih dari setengah jam, saya jarang sekali memilih untuk tidur kecuali memang sedang merasa capek atau memang tidak ada yang bisa diperhatikan (misalnya seperti berada dalam pesawat).

Nah, saat ini saya mulai bekerja seminggu lebih dan kantor berada di negeri antah berantah, karena kawasan tempat saya bekerja merupakan kawasan yang sangat baru. Anda bisa membayangkan betapa membosankannya berada pada suatu daerah tanpa tempat hiburan hanya untuk bekerja 9 jam sehari selama 6 hari dalam seminggu dengan gaji yang terbilang kecil.

Empty souls~

Too much empty souls in this world.

Dimanapun kita berada, kemanapun kita pergi, kita akan menemui jiwa yang kosong. Atau bahkan kita sendirilah jiwa yang kosong tersebut. Kita bekerja hanya demi kelangsungan hidup dan berharap kerja keras akan membawa kita pada kekayaan. Kita bekerja demi menghidupi keluarga. Kita bekerja dan ketika tiba hari gajian kita bisa menunjukkan pada dunia apa yang bisa kita beli dan lakukan dengan uang tersebut. Kita bekerja untuk menyenangkan dan membanggakan orang tua dan keluarga. Kita bekerja begitu keras hanya demi kelangsungan hidup dan menunggu waktu untuk kembali pada tanah.

Tidakkah kita sadar semua itu menuju pada kesia-siaan!

Entah kenapa akhir-akhir ini pemikiran ini menyerang saya. Selama hampir 6 tahun mengikuti pengajaran mengenai betapa sia-sianya hidup jika tanpa tujuan membuat saya mereview kembali apa yang sudah saya lakukan dan apa yang sedang saya lakukan.

Dan memerlukan waktu 6 tahun kemudian barulah saya mengerti apa yang tertulis dalam Pengkhotbah 1:2

...segala sesuatu adalah sia-sia. 

0 comments:

Post a Comment

 

(c)2009 What is Happening in This Life. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger